Peran Generasi Muda (Mahasiswa) dalam Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial



 “Mahasiswa dan Perubahan Sosial: Bukan Sekadar Agen, Tapi Penggerak”

Dalam sejarah berbagai gerakan sosial, mahasiswa selalu berada di garis depan. Mereka tidak hanya menjadi saksi perubahan, tetapi juga aktor utama yang mendorong lahirnya kesadaran baru dalam masyarakat. Di era komunikasi modern seperti sekarang, peran mahasiswa dalam pembangunan dan perubahan sosial justru semakin strategis.

Melalui mata kuliah Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial, kita belajar bahwa pembangunan bukan hanya soal pembangunan fisik seperti jalan, gedung, atau fasilitas publik. Pembangunan sejati adalah tentang membangun manusia, membentuk kesadaran, dan mengubah pola pikir masyarakat. Di sinilah mahasiswa hadir—sebagai agen perubahan (agent of change).

Mahasiswa memiliki posisi unik. Mereka cukup dekat dengan dunia akademik yang penuh teori dan analisis, tapi juga hidup berdampingan dengan realita sosial yang penuh tantangan. Dengan bekal literasi digital dan akses informasi yang luas, mahasiswa hari ini memiliki kekuatan untuk mengomunikasikan isu-isu sosial secara luas dan efektif.

Kita bisa lihat bagaimana mahasiswa aktif di media sosial menyuarakan isu lingkungan, pendidikan, ketimpangan ekonomi, hingga kesehatan mental. Ini adalah bentuk komunikasi pembangunan—yakni menyampaikan informasi dan nilai-nilai perubahan dengan tujuan membangun kesadaran kolektif.

Namun, peran mahasiswa tidak berhenti di media sosial. Melalui kegiatan kampus seperti KKN, diskusi publik, webinar, hingga riset lapangan, mahasiswa bisa menjadi penghubung antara teori dan praktik, antara institusi dan masyarakat. Mereka membawa pesan pembangunan ke akar rumput dan membawa suara masyarakat ke ruang akademik dan kebijakan.

Dalam kerangka perubahan sosial, mahasiswa juga dapat menjadi pendorong transformasi budaya, seperti mengajak masyarakat berpikir kritis, membangun solidaritas lintas kelompok, dan melawan narasi-narasi yang menyesatkan.

Tentu, menjadi agen perubahan bukan peran yang ringan. Ia menuntut keberanian, kepekaan sosial, dan kemauan belajar yang tinggi. Tapi justru itulah nilai tambahnya—karena perubahan besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten, dari individu-individu yang berani peduli dan bertindak.

Maka dari itu, mahasiswa bukan sekadar penerima pembangunan. Mahasiswa adalah bagian dari proses pembangunan itu sendiri. Lewat komunikasi yang cerdas, empatik, dan berpihak pada kebenaran, mahasiswa bisa membawa perubahan yang nyata—bukan hanya dalam wacana, tapi dalam kehidupan.



Nama : Sumiah
NIM : 233500040006
Universitas Mpu Tantular Jakarta
Komunikasi Pemb. & Perubahan Sosial 
Dosen Pengampu: Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer